Genoa – AC Milan sukses membawa pulang tiga poin penting dari markas Genoa, Stadio Luigi Ferraris, setelah membalikkan keadaan dan menang 2-1 pada laga lanjutan Serie A, Selasa (6/5/2025) dini hari WIB. Sempat tertinggal lewat gol Vitinha di menit ke-61, Milan membalas dalam waktu dua menit lewat Rafael Leao dan gol bunuh diri Morten Frendrup.

Kemenangan ini menjadi suntikan moral penting bagi pasukan Sergio Conceicao, yang tengah berjuang menjaga konsistensi performa di penghujung musim. Milan menunjukkan karakter pantang menyerah dan determinasi tinggi, sesuatu yang sangat mereka butuhkan untuk mengakhiri musim dengan catatan positif, terutama jelang final Coppa Italia.

Bek AC Milan, Matteo Gabbia, membantah anggapan bahwa timnya hanya bisa bangkit setelah tertampar lebih dulu. “Saya tidak setuju dengan analisis itu,” tegasnya kepada DAZN.

Ia mencontohkan laga sebelumnya melawan Venezia dan Udinese, di mana Milan justru mengambil inisiatif lebih dulu. Gabbia menekankan bahwa kemenangan tim adalah hasil dari kerja kolektif, termasuk kontribusi besar para pemain pengganti.

Performa Rafael Leao kembali mencuri perhatian berkat gol penyeimbang yang memicu kebangkitan Milan. Meski kerap menerima kritik, Gabbia membela winger asal Portugal itu dengan tegas.

“Dia pemain yang sangat kuat. Dia harus mendengarkan pelatih dan orang-orang yang benar-benar peduli padanya.

Dia seorang juara sejati,” ujarnya. Meski AC Milan telah memastikan tempat di final Coppa Italia, Gabbia memastikan fokus tim tetap pada setiap laga Serie A.

“Kami ingin menang di semua pertandingan yang tersisa. Baru setelah itu kami akan melihat hasil akhirnya,” tegas bek lulusan akademi Milan tersebut.

Penampilan Gabbia sendiri dalam laga melawan Genoa patut diacungi jempol. Beberapa sapuan krusial di lini belakang menandai peran pentingnya dalam formasi tiga bek yang kini semakin dikuasainya.

Konsistensi Gabbia menjadi kunci kestabilan lini belakang Rossoneri yang kembali tampil solid di momen krusial musim ini.